Senin, 04 Agustus 2014

lego movie

Jakarta, GATRAnews - Wreck-It Ralph adalah film animasi yang membangun cerita di dunia permainan ding dong atau arcade dengan menyenangkan dan mengharukan, sekaligus merupakan pencapaian rapor yang mengesankan dari perusahaan pembuat film Disney dalam mengadaptasi sebuah dunia permainan. Kini giliran Warner Bros lewat Warner Animation Group-nya (Space Jam, The Iron Giant) memproduki film dengan cerita dari dunia mainan konstruksi Lego.

Kisah from zero to hero yang manjur membangun kehangatan khas film animasi untuk keluarga pun kembali digunakan, dengan plot yang agak klise namun ditambah twist mengharukan di akhir. Di dunia Lego, Emmet (disuarakan Chris Pratt) seorang pekerja bangunan yang patuh pada aturan dan rutinitas sehari-hari. Bangun pagi, menyapa barang-barang, menonton tayangan televisi yang sama tak lucu namun tetap tertawa, mendengarkan dan mendendangkan lagu yang sama tiap hari, bekerja, lalu pulang bersama rekan-rekannya sesama pekerja konstruksi.

Semua berubah ketika ia menemukan potongan kepingan (Lego) penahan yang menempel di badannya, dan seorang wanita jagoan bernama Wyldstyle (Elizabeth Banks) yang mengenalinya sebagai "pahlawan terpilih".

Emmet mengikuti Wyldstyle menemui penyihir tua Vitruvius (Morgan Freeman) yang meramalkan siapapun penemu kepingan penahan tersebut akan menjadi penyelamat dalam perang melawan Lord Business (Will Ferrell) yang menguasai senjata rahasia bernama Kragel dan berniat menghancurkan dunia (Lego). Dalam perjalanannya, peperangan dengan pasukan Lord membuat Emmet bertemu beragam karakter seperti Batman, Uni-Kitty, polisi baik/polisi jahat, Superman, Wonder Woman, dan lain-lain. Masalahnya hanya satu, Emmet bukanlah pahlawan yang memiliki kekuatan membangun Lego dengan super seperti yang diramalkan.

Judul The Lego Movie memang berkesan terlalu apa adanya dan tanpa usaha lebih untuk memperindah. Namun tidak demikian dengan filmnya. Disutradarai oleh duo Phil Lord dan Chris Miller, Miller pernah menjelaskan lewat twitter bahwa tampilan animasi dari The Lego Movie adalah gabungan antara teknik stop-motion (dari bangunan Lego untuk konstruksi sungguhan) yang diolah kembali dengan teknologi CGI. "#TheLegoMovie adalah film hibrida antara elemen Lego sungguhan yang ditampilkan dengan grafis komputer bergaya stop-motion dan sedikit rahasia dari live-action," demikian disebutkan Miller.

Harus diakui memang kekakuan dan kemonotonan ekspresi dan tubuh dari para mainan Lego ini justru jadi daya tarik tersendiri. Tak perlu menampilkan mata yang besar atau pipi merah merona, namun ekspresi wajah yang bagai asal tempel atau digambar spidol di wajah kuning, putih, dan lainnya dari karakter Lego ini tetap tampil hidup dan unik.

The Lego Movie memang menawarkan tawa dan keriangan, namun tak langsung dihadirkan sejak menit pertama. Meski bagian awalnya terasa lambat, namun kehadiran cameo dari banyak karakter yang akrab di berbagai kalangan, meramaikan suasana dengan eksplorasi dialog yang tajam, efektif, dan tak disangka.

Siapa yang tak akan tertawa dengan kehadiran Batman yang ternyata tukang pamer, suka menulis lagu curhat, dan pura-pura tak kenal siapa itu Bruce Wayne di dunia Lego. Kemudian karakter bad cop/good cop yang berubah-ubah hanya dengan menghapus spidol di wajahnya adalah salah satu hal paling menarik dalam film ini. Tayangan televisi Where Are My Pants yang tak lucu dan diulang-ulang, musik yang buruk namun terus dinyanyikan, kamera pengawas dimana-mana, bukankah itu semua cerminan dari dunia nyata?

Kunci untuk twist cerita yang ada di akhir sebenarnya ada di sepanjang film dimana koleksi benda langka Lord Business sebenarnya (lagi-lagi) sangatlah akrab di hidup nyata sehari-hari manusia, membuat film ini sangat kocak. Siap-siap saja menyimak kehadiran para pahlawan super dan jagoan dari komik, film, dongeng, cerita rakyat, fiksi, dan waralaba lain tampil dengan sangat berbeda namun sangat manusiawi karakternya meski berwujud Lego. Lagu Everything Is Awesome yang ikonik dari Sara dan Tegan menambah ciri khas film, ditambah beberapa pengisian suara yang kelihatan seperti asal-asalan namun sengaja ditonjolkan untuk melucu.

Selain berbagai sempalan komedi tersebut, jangan lupa nikmatilah pemandangan visual animasi campuran CGI dan stop-motion tersebut menyajikan berbagai bangunan, benda, mahluk, dan ciptaan lainnya yang sangat cantik.

The Lego Movie bukan sekedar olok-olok atau parodi dari kepahlawanan dan stereotipisme, tafsiran yang berbeda dan berlapis bisa menyerempet bahwa film ini menjadi sebuah penerjemahan kisah di kitab suci, atau kisah "pertempuran" kaum liberal dan komunis dalam kadar yang ringan. Yang jelas, sama seperti Wreck-It Ralph, The Lego Movie sukses menyampaikan pesan soal semua orang di dunia adalah "spesial" dan memiliki kelebihan masing-masing

0 komentar:

Posting Komentar